Analisis Kelebihan Dan Kelemahan Sistem Bilangan Lepki Dalam Pendidikan Matematika

Main Article Content

Astri Khairunnisa Nasution
Tiara Aurora Aleandra Hutajulu

Abstract

Sistem bilangan merupakan bagian fundamental dalam matematika dan budaya suatu masyarakat. Salah satu sistem bilangan yang unik adalah sistem bilangan Lepki yang digunakan oleh suku Lepki di Papua. Sistem ini berbasis 27, menggunakan bagian tubuh manusia sebagai representasi numerik, yang berbeda dengan sistem bilangan desimal yang umum digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelebihan dan kelemahan sistem bilangan Lepki dalam konteks pendidikan matematika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur, dengan mengkaji berbagai sumber yang membahas sistem bilangan tradisional dan etnomatematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem bilangan Lepki memiliki keunggulan dalam pembelajaran kontekstual serta penguatan identitas budaya, namun menghadapi tantangan dalam integrasi ke dalam kurikulum formal karena keterbatasan notasi tertulis dan perbedaannya dengan sistem bilangan modern. Dengan memahami potensi dan keterbatasan sistem ini, penelitian ini memberikan wawasan bagi pendidik dan peneliti dalam mengembangkan metode pembelajaran matematika yang lebih inovatif dan inklusif.

Article Details

How to Cite
Nasution, A. K., & Hutajulu, T. A. A. (2025). Analisis Kelebihan Dan Kelemahan Sistem Bilangan Lepki Dalam Pendidikan Matematika. Advances in Education Research, 1(1), 55–59. https://doi.org/10.56495/aer.v1i1.998
Section
Articles

References

Al Hakim, Y. (2012). Penggunaan sistem bilangan biner pada perancangan RPM meter digital. Limit, (03), 499772.

Blegur, F., & Sitokdana, M. N. (2018). Perancangan aplikasi sistem bilangan tradisional suku Lepki berbasis Android. SESINDO 2018, 2018.

Maure, O. P., & Jenahut, K. S. (2022). Etnomatematika sistem bilangan masyarakat Manggarai Timur dan masyarakat Timor Tengah Selatan. AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 11(4), 3514.

Nahak, H. M. (2019). Upaya melestarikan budaya Indonesia di era globalisasi. Jurnal Sosiologi Nusantara, 5(1), 65–76.

Nursanti, Y. B., Gibran, G. K., Wiraswasti, P., Ningati, C. T., Aryadi, S. F., & Mardiyanti, R. (2024). Systematic literature review: Penerapan etnomatematika dalam perhitungan weton di Indonesia untuk pembelajaran matematika materi bilangan. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika 8(2), 1293-1302

Purwanty, R., & Fredy, F. (2020). Etnomatematika Malind-Papua: Integrasi budaya dalam kompetensi dasar matematika di sekolah dasar. Al-Mudarris: Journal of Education, 3(2), 202–214.

Sabrina, A. (2021). Analisis penggunaan media audio visual pada pembelajaran ilmu pengetahuan sosial untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV sekolah dasar (studi literatur) (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).