Abstract
This study aims to explore how farmer groups in Labuhan Bilik adopt and implement the Business Management Information System (BIIS) in marketing agricultural products, as well as its impact on market access, transaction transparency, and farmer income. The method used is a qualitative case study approach through in-depth interviews, observations, and documentation of digital marketing activities. The results of the study indicate that the implementation of BIIS through social media, local e-commerce applications, and digital recording of harvest results has expanded market reach, accelerated distribution, and increased price transparency. However, the obstacles that arise include low digital literacy of farmers, limited technological infrastructure, and dependence on individuals who master technology. Therefore, ongoing assistance, digital literacy training, and collaboration between various parties are needed to ensure the sustainability of digital transformation. These findings are expected to be a strategic reference for policy makers and practitioners in formulating inclusive and adaptive agricultural digitalization programs.
References
Adhiatma, A., & Gayatri, G. (2021). Strategi pemasaran digital untuk produk pertanian: Studi kasus petani Indonesia. BaBahasa Indonesia.
Afriyanti, D., & Siregar, M. (2022). Peran digitalisasi dalam meningkatkan efisiensi rantai pasok sektor pertanian. Jurnal Pertanian Digi, 5(2).
Aini, L. Q., & Subekti, R. (2021). Adopsi e-commerce di kalangan petani skala kecil di Indonesia: Tantangan dan peluang. Bahasa Asia, 18(1).
Bwalya, K. J., & Mutula, S. M. (Eds.). (2015). Di. Pega.
Daryanto, A., & Hafidhuddin, D. (2015). Manajemen agribisnis. Rawa.
FAO. (2019). Teknologi digital di bidang pertanian dan pedesaan.
Ghosh, P., & Sen, R. (2019). TIK untuk pertanian: Menjembatani digital di pedesaan India. SAYA Bahasa Indonesia.
Hernowo, B. (2020). Digitalisasi pertanian dan tantangan pembangunan pedesaan. Jurnal Bahasa Indonesia.
Irawan, T. (2022). Model inovasi pemasaran berbasis komunitas digital pada kelompok tani. Jurna, 4.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. (2021). Indeks literasi digital.
Kusnandar, V. B. (2022). Petani digital Indonesia: Potret perkembangan teknologi di tangan petani milenial. Wawasan Katadata.
Kusumawati, T., & Sutopo, W. (2020). Kesiapan digitalisasi kelompok tani di pedesaan: Studi kasus Jawa Tengah. Jurnal, 10(2).
Lase, R. A., & Tambunan, M. (2022). Peran media sosial dalam pemasaran produk pertanian di era digital. Jurnal Komunikasi Bahasa Indonesia.
OECD. (2021). Peluang digital.
Prabowo, H., & Santoso, T. (2021). Optimalisasi e-commerce bagi kelompok tani di era revolusi industri 4.0. Juli, 4.
PwC Indonesia. (2020). Pertanian NextGen: Transformasi Indonesia.
Rahayu, S., & Anugrah, R. (2020). Analisis dampak penggunaan e-commerce terhadap pemasaran hasil pertanian. Jurnal Agribisnis, 8(1), 6.
Sari, R. N., & Setiawan, D. (2021). Analisis literasi petani digital dalam mendukung pemasaran berbasis platform. Jurnal Bahasa Indonesia.
Sipayung, T. S., & Manurung, E. T. (2022). Inovasi digital sebagai strategi pemberdayaan ekonomi petani. Jurnal Pemberdayaan, 8(1).
Suharyanto, & Widodo, W. (2020). E-commerce sebagai solusi distribusi hasil pertanian: Studi kasus di desa digital. Jurnal, 10(2).
Supriadi, D. (2023). Strategi digitalisasi pertanian untuk meningkatkan pendapatan petani. Jurnal Bahasa Indonesia.
UNCTAD. (2019). Ekonomi.
Widiastuti, A., & Nurfadilah, S. (2022). Peran marketplace dalam mendorong transformasi digital pada UMKM pertanian. Juli, 2(1).

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c) 2025 Alfin Muttaqin, Ema Chetrine, Kurniasih Kurniasih, Lely Endah, Sudarmaji Sudarmaji, Sumitro Sumitro